Got My Cursor @ 123Cursors.com

Rabu, 16 November 2011

Senin, 14 November 2011

PROSES MASUKNYA ISLAM



Islam merupakan salah satu agama besar di dunia saat ini. Agama ini lahir dan berkembang di Tanah Arab. Pendirinya ialah Muhammad. Agama ini lahir salah satunya sebagai reaksi atas rendahnya moral manusia pada saat itu. Manusia pada saat itu hidup dalam keadaan moral yang rendah dan kebodohan (jahiliah). Mereka sudah tidak lagi mengindahkan ajaran-ajaran nabi-nabi sebelumnya. Hal itu menyebabkan manusia berada pada titik terendah. Penyembahan berhala, pembunuhan, perzinahan, dan tindakan rendah lainnya merajalela.
Islam mulai disiarkan sekitar tahun 612 di Mekkah. Karena penyebaran agama baru ini mendapat tantangan dari lingkungannya, Muhammad kemudian pindah (hijrah) ke Madinah pada tahun 622. Dari sinilah Islam berkembang ke seluruh dunia.
Muhammad mendirikan wilayah kekuasaannya di Madinah. Pemerintahannya didasarkan pada pemerintahan Islam. Muhammad kemudian berusaha menyebarluaskan Islam dengan memperluas wilayahnya.
Setelah Muhammad wafat pada tahun 632, proses menyebarluaskan Islam dilanjutkan oleh para kalifah yang ditunjuk Muhammad.
Sampai tahun 750, wilayah Islam telah meliputi Jazirah Arab, Palestina, Afrika Utara, Irak, Suriah, Persia, Mesir, Sisilia, Spanyol, Asia Kecil, Rusia, Afganistan, dan daerah-daerah di Asia Tengah. Pada masa ini yang memerintah ialah Bani Umayyah dengan ibu kota Damaskus.
Pada tahun 750, Bani Umayyah dikalahkan oleh Bani Abbasiyah yang kemudian memerintah sampai tahun 1258 dengan ibu kota di Baghdad. Pada masa ini, tidak banyak dilakukan perluasan wilayah kekuasaan. Konsentrasi lebih pada pengembangan ilmu pengetahuan, kebudayaan, dan peradaban Islam. Baghdad menjadi pusat perdagangan, kebudayaan dan ilmu pengetahuan.
Setelah pemerintahan Bani Abbasiyah, kekuasaan Islam terpecah. Perpecahan ini mengakibatkan banyak wilayah yang memisahkan diri. Akibatnya, penyebaran Islam dilakukan secara perorangan. Agama ini dapat berkembang dengan cepat karena Islam mengatur hubungan manusia dan TUHAN. Islam disebarluaskan tanpa paksaan kepada setiap orang untuk memeluknya.

Proses Masuk dan Berkembangnya Agama Islam di Indonesia
Sejarah mencatat bahwa kaum pedagang memegang peranan penting dalam persebaran agama dan kebudayaan Islam. Letak Indonesia yang strategis menyebabkan timbulnya bandarbandar perdagangan yang turut membantu mempercepat persebaran tersebut. Di samping itu, cara lain yang turut berperan ialah melalui dakwah yang dilakukan para mubaligh.
a. Peranan Kaum Pedagang
Seperti halnya penyebaran agama Hindu-Buddha, kaum pedagang memegang
peranan penting dalam proses penyebaran agama Islam, baik pedagang dari luar Indonesia
maupun para pedagang Indonesia.
Para pedagang itu datang dan berdagang di pusat-pusat perdagangan di daerah pesisir. Malaka merupakan pusat transit para pedagang. Di samping itu, bandar-bandar di sekitar Malaka seperti Perlak dan Samudra Pasai juga didatangi para pedagang.
Mereka tinggal di tempat-tempat tersebut dalam waktu yang lama, untuk menunggu datangnya angin musim. Pada saat menunggu inilah, terjadi pembauran antarpedagang dari berbagai bangsa serta antara pedagang dan penduduk setempat. Terjadilah kegiatan saling memperkenalkan adat-istiadat, budaya bahkan agama. Bukan hanya melakukan perdagangan, bahkan juga terjadi asimilasi melalui perkawinan.
Di antara para pedagang tersebut, terdapat pedagang Arab, Persia, dan Gujarat yang umumnya beragama Islam. Mereka mengenalkan agama dan budaya Islam kepada para pedagang lain maupun kepada penduduk setempat. Maka, mulailah ada penduduk Indonesia yang memeluk agama Islam. Lama-kelamaan penganut agama Islam makin banyak. Bahkan kemudian berkembang perkampungan para pedagang Islam di daerah pesisir.
Penduduk setempat yang telah memeluk agama Islam kemudian menyebarkan Islam kepada sesama pedagang, juga kepada sanak familinya. Akhirnya, Islam mulai berkembang di masyarakat Indonesia. Di samping itu para pedagang dan pelayar tersebut juga ada yang menikah dengan penduduk setempat sehingga lahirlah keluarga dan anak-anak yang Islam.
Hal ini berlangsung terus selama bertahun-tahun sehingga akhirnya muncul sebuah komunitas Islam, yang setelah kuat akhirnya membentuk sebuah pemerintahaan Islam. Dari situlah lahir kesultanan-kesultanan Islam di Nusantara.
b. Peranan Bandar-Bandar di Indonesia
Bandar merupakan tempat berlabuh kapal-kapal atau persinggahan kapal-kapal dagang. Bandar juga merupakan pusat perdagangan, bahkan juga digunakan sebagai tempat tinggal para pengusaha perkapalan. Sebagai negara kepulauan yang terletak pada jalur perdagangan internasional, Indonesia memiliki banyak bandar. Bandar-bandar ini memiliki peranan dan arti yang penting dalam proses masuknya Islam ke Indonesia.
Di bandar-bandar inilah para pedagang beragama Islam memperkenalkan Islam kepada para pedagang lain ataupun kepada penduduk setempat. Dengan demikian, bandar menjadi pintu masuk dan pusat penyebaran agama Islam ke Indonesia. Kalau kita lihat letak geografis kota-kota pusat kerajaan yang bercorak Islam pada umunya terletak di pesisir-pesisir dan muara sungai.
Dalam perkembangannya, bandar-bandar tersebut umumnya tumbuh menjadi kota bahkan ada yang menjadi kerajaan, seperti Perlak, Samudra Pasai, Palembang, Banten, Sunda Kelapa, Cirebon, Demak, Jepara, Tuban, Gresik, Banjarmasin, Gowa, Ternate, dan Tidore. Banyak pemimpin bandar yang memeluk agama Islam. Akibatnya, rakyatnya pun kemudian banyak memeluk agama Islam.
Peranan bandar-bandar sebagai pusat perdagangan dapat kita lihat jejaknya. Para pedagang di dalam kota mempunyai perkampungan sendiri-sendiri yang penempatannya ditentukan atas persetujuan dari penguasa kota tersebut, misalnya di Aceh, terdapat perkampungan orang Portugis, Benggalu Cina, Gujarat, Arab, dan Pegu.
Begitu juga di Banten dan kota-kota pasar kerajaan lainnya. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kota-kota pada masa pertumbuhan dan perkembangan Islam memiliki ciri-ciri yang hampir sama antara lain letaknya di pesisir, ada pasar, ada masjid, ada perkampungan, dan ada tempat para penguasa (sultan).
c. Peranan Para Wali dan Ulama
Salah satu cara penyebaran agama Islam ialah dengan cara mendakwah. Di samping sebagai pedagang, para pedagang Islam juga berperan sebagai mubaligh. Ada juga para mubaligh yang datang bersama pedagang dengan misi agamanya. Penyebaran Islam melalui dakwah ini berjalan dengan cara para ulama mendatangi masyarakat objek dakwah, dengan menggunakan pendekatan sosial budaya. Pola ini memakai bentuk akulturasi, yaitu menggunakan jenis budaya setempat yang dialiri dengan ajaran Islam di dalamnya. Di samping itu, para ulama ini juga mendirikan pesantren-pesantren sebagai sarana pendidikan Islam.
Di Pulau Jawa, penyebaran agama Islam dilakukan oleh Walisongo (9 wali). Wali ialah orang yang sudah mencapai tingkatan tertentu dalam mendekatkan diri kepada Allah. Para wali ini dekat dengan kalangan istana. Merekalah orang yang memberikan pengesahan atas sah tidaknya seseorang naik tahta. Mereka juga adalah penasihat sultan.
Karena dekat dengan kalangan istana, mereka kemudian diberi gelar sunan atau susuhunan (yang dijunjung tinggi). Kesembilan wali tersebut adalah seperti berikut.
(1) Sunan Gresik (Maulana Malik Ibrahim). Inilah wali yang pertama datang ke Jawa pada abad ke-13 dan menyiarkan Islam di sekitar Gresik. Dimakamkan di Gresik, Jawa Timur.
(2) Sunan Ampel (Raden Rahmat). Menyiarkan Islam di Ampel, Surabaya, Jawa Timur. Beliau merupakan perancang pembangunan Masjid Demak.
(3) Sunan Derajad (Syarifudin). Anak dari Sunan Ampel. Menyiarkan agama di sekitar Surabaya. Seorang sunan yang sangat berjiwa sosial.
(4) Sunan Bonang (Makdum Ibrahim). Anak dari Sunan Ampel. Menyiarkan Islam di Tuban, Lasem, dan Rembang. Sunan yang sangat bijaksana.
(5) Sunan Kalijaga (Raden Mas Said/Jaka Said). Murid Sunan Bonang. Menyiarkan Islam di Jawa Tengah. Seorang pemimpin, pujangga, dan filosof. Menyiarkan agama dengan cara menyesuaikan dengan lingkungan setempat.
(6) Sunan Giri (Raden Paku). Menyiarkan Islam di luar Jawa, yaitu Madura, Bawean, Nusa Tenggara, dan Maluku. Menyiarkan agama dengan metode bermain.
(7) Sunan Kudus (Jafar Sodiq). Menyiarkan Islam di Kudus, Jawa Tengah. Seorang ahli seni bangunan. Hasilnya ialah Masjid dan Menara Kudus.
(8) Sunan Muria (Raden Umar Said). Menyiarkan Islam di lereng Gunung Muria, terletak antara Jepara dan Kudus, Jawa Tengah. Sangat dekat dengan rakyat jelata.
(9) Sunan Gunung Jati (Syarif Hidayatullah). Menyiarkan Islam di Banten, Sunda Kelapa, dan Cirebon. Seorang pemimpin berjiwa besar.
3. Kapan dan dari mana Islam Masuk Indonesia
Sejarah mencatat bahwa sejak awal Masehi, pedagang-pedagang dari India dan Cina sudah memiliki hubungan dagang dengan penduduk Indonesia. Namun demikian, kapan tepatnya Islam hadir di Nusantara?
Masuknya Islam ke Indonesia  menimbulkan berbagai teori. Meski terdapat beberapa pendapat mengenai kedatangan agama Islam di Indonesia, banyak ahli sejarah cenderung percaya bahwa masuknya Islam ke Indonesia pada abad ke-7 berdasarkan Berita Cina zaman Dinasti Tang. Berita itu mencatat bahwa pada abad ke-7, terdapat permukiman pedagang muslim dari Arab di Desa Baros, daerah pantai barat Sumatra Utara.
Abad ke-13 Masehi lebih menunjuk pada perkembangan Islam bersamaan dengan tumbuhnya kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia. Pendapat ini berdasarkan catatan perjalanan Marco Polo yang menerangkan bahwa ia pernah singgah di Perlak pada tahun 1292 dan berjumpa dengan orang-orang yang telah menganut agama Islam.
Bukti yang turut memperkuat pendapat ini ialah ditemukannya nisan makam Raja Samudra Pasai, Sultan Malik al-Saleh yang berangka tahun 1297.
Jika diurutkan dari barat ke timur, Islam pertama kali masuk di Perlak, bagian utara Sumatra. Hal ini menyangkut strategisnya letak Perlak, yaitu di daerah Selat Malaka, jalur laut perdagangan internasional dari barat ke timur. Berikutnya ialah Kerajaan Samudra Pasai.
Di Jawa, Islam masuk melalui pesisir utara Pulau Jawa ditandai dengan ditemukannya makam Fatimah binti Maimun bin Hibatullah yang wafat pada tahun 475 Hijriah atau 1082 Masehi di Desa Leran, Kecamatan Manyar, Gresik. Dilihat dari namanya, diperkirakan Fatimah adalah keturunan Hibatullah, salah satu dinasti di Persia. Di samping itu, di Gresik juga ditemukan makam Malik Ibrahim dari Kasyan (satu tempat di Persia) yang meninggal pada tahun 822 H atau 1419 M. Agak ke pedalaman, di Mojokerto juga ditemukan ratusan kubur Islam kuno. Makam tertua berangka tahun 1374 M. Diperkirakan makam-makam ini ialah makam keluarga istana Majapahit.
Di Kalimantan, Islam masuk melalui Pontianak yang disiarkan oleh bangsawan Arab bernama Sultan Syarif Abdurrahman pada abad ke-18. Di hulu Sungai Pawan, di Ketapang, Kalimantan Barat ditemukan pemakaman Islam kuno. Angka tahun yang tertua pada makam-makam tersebut adalah tahun 1340 Saka (1418 M). Jadi, Islam telah ada sebelum abad ke-15 dan diperkirakan berasal dari Majapahit karena bentuk makam bergaya Majapahit dan berangka tahun Jawa kuno. Di Kalimantan Timur, Islam masuk melalui Kerajaan Kutai yang dibawa oleh dua orang penyiar agama dari Minangkabau yang bernama Tuan Haji Bandang dan Tuan Haji Tunggangparangan. Di Kalimantan Selatan, Islam masuk melalui Kerajaan Banjar yang disiarkan oleh Dayyan, seorang khatib (ahli khotbah) dari Demak. Di Kalimantan Tengah, bukti kedatangan Islam ditemukan pada masjid Ki Gede di Kotawaringin yang bertuliskan angka tahun 1434 M.
Di Sulawesi, Islam masuk melalui raja dan masyarakat Gowa-Tallo. Hal masuknya Islam ke Sulawesi ini tercatat pada Lontara Bilang. Menurut catatan tersebut, raja pertama yang memeluk Islam ialah Kanjeng Matoaya, raja keempat dari Tallo yang memeluk Islam pada tahun 1603. Adapun penyiar agama Islam di daerah ini berasal antara lain dari Demak, Tuban, Gresik, Minangkabau, bahkan dari Campa. Di Maluku, Islam masuk melalui bagian utara, yakni Ternate, Tidore, Bacan, dan Jailolo. Diperkirakan Islam di daerah ini disiarkan oleh keempat ulama dari Irak, yaitu Syekh Amin, Syekh Mansyur, Syekh Umar, dan Syekh Yakub pada abad ke-8.

Sabtu, 12 November 2011

Artist : Letto Lirik Lagu : Letto - Ruang Rindu Letto - Ruang Rindu

Di daun yang ikut mengalir lembut
Terbawa sungai ke ujung mata
Dan aku mulai takut terbawa cinta
Menghirup rindu yang sesakkan dada

Jalanku hampa dan kusentuh dia
Terasa hangat oh didalam hati
Kupegang erat dan kuhalangi waktu
Tak urung jua kulihatnya pergi

Tak pernah kuragu dan slalu kuingat
Kerlingan matamu dan sentuhan hangat
Ku saat itu takut mencari makna
Tumbuhkan rasa yg sesakkan dada

Chorus 2x:
Kau datang dan pergi oh begitu saja
Semua kutrima apa adanya
Mata terpejam dan hati menggumam
Di ruang rindu kita bertemu

WESTLIFE-SWEAR IT AGAIN

N'SYNC- IDRIVE MYSELF CRAZY

N'SYNC-BYE BYE BYE

Jumat, 11 November 2011

Anda sudah pernah membaca tentang Nokia Kinetic atau Nokia Gem, dua rancangan ponsel masa depan dari Nokia? Nokia Kinetic merupakan ponsel fleksibel sedangkan Nokia Gem menampilkan layar di seluruh bodinya. Nah kali ini ada Nokia Twist yang seperti gabungan dari Nokia Kinetic maupun Gem karena selain fleksibel, seluruh bodi ponsel juga bisa berfungsi sebagai layar yang bisa menerima input sentuhan.

Bentuk Nokia Twist pun menarik seperti Papan Selancar dan sungguh interaktif. Ponsel ini akan menggunakan teknologi nano dan konsep interaksi emosional yang sungguh inovatif.

Anda perlu melihat video dari Nokia Twist ini yang menampilkan seperti apa penggunaan ponsel canggih ini nantinya.

Artikel lain yang Anda mungkin sukai :

Nokia Perkenalkan Nokia Kinetic Ponsel Fleksibel Yang Dapat DibengkokkanHeboh, Beredarnya Bocoran Informasi Dan Sketsa Kasar Ponsel Nokia N87 12MPNokia X5-01 Bentuk Kotak dengan Slider Qwerty Keren dan ImutNokia X5 Terbaru Isunya Segera HadirNokia Hanya Akan Produksi Satu Perangkat Berbasis Maemo Di Tahun 2010 MendatangNokia X2-05, Ponsel Musik Terbaru Dengan Layar QVGA 2.2 InciNokia C3 Ponsel QWERTY Imut Terbaru Dengan Harga MurahNokia N97 Mini Gold Edition Cantik & BerkelasPonsel COOL N900, Kloningan Ponsel Nokia N900Rumor Kehadiran Ponsel Nokia X9 Berfitur Canggih Mulai Terendus

HP Touchscreen Dual Sim GSM-Karbonn K1616

HP Touchscreen Dual Sim GSM-Karbonn K1616 – Informasi teknologi terbaru 2011 tentang Karbonn K1616. HP Touchscreen Dual Sim GSM dari “Karbonn K1616″, kami sedikit mengulas artikel tentang HP Touchscreen Dual Sim GSM-Karbonn K1616 dibawah ini.
Karbonn K1616
Karbonn K1616

Informasi Umum
Karbonn K1616 adalah ponsel touchscreen. Ini memiliki berat 135g g. Ini adalah ponsel yang benar-benar ringan. Dimensi ponsel ini adalah sekitar 116 X 61 X 12 mm. Kekuatan baterai dari Karbonn K1616 yang liion1150mAh memberikan waktu bicara hingga 6 jam. Telepon beroperasi pada frekuensi GSM 900 / 1800 MHz GSM 900 / 1800 MHz.
Layar rincian
Tampilan jenis Karbonn K1616 adalah 3,5 Inci, TFT WQVGA Kendali Touchscreen, Warna 262K, Jumlah Baris: 11. Model ini dilengkapi dengan kamera 3,2 Mega Pixel Kamera dengan resolusi gambar 2.048,0 1.536,0 Pixel X dan zoom digital Digital Zoom
Data & Konektivitas
Dalam hal konektivitas K1616 Karbonn tidak kompatibel dengan 3G. Model ini mendukung bluetooth. Model ini mendukung GPRS. Model ini mendukung EDGE. Model ini tidak mendukung WiFi. Harga Karbonn K1616 di India sekitar Rs 4.250/
Karbonn K1616 Specifications
Messaging SMS Yes
MMS Yes
Email Yes
Push Mail No
Camera Camera Yes
Mega Pixels 3.2 MP, 2048 x 1536 Pixels
Camera Zoom Yes
Video Capture MP4, 3GP, AVI
Connectivity Ports USB Port
Infrared No
Bluetooth Yes
Wifi No
Internet GPRS, WAP
Entertainment Music Player MP3, MIDI, WAV, AMR
FM Radio Yes
Games Yes
Ring Tones 64 Polyphonic, MP3, MIDI, AMR
Technology 3G No
Interface 3D User Interface
Network Standby Time Upto 312 Hours
Operating Frequency Dual-band GSM 900/ 1800 MHz
Talk Time Uptu 6 Hours
GPS No
Phone Kit KIT Handset, USB Cable, User Guide
Battery Weight 135 g
Charger Included
Headset Included
Speaker Yes
Begitulah kira-kira informasi gadget terbaru tentang “HP Touchscreen Dual Sim GSM-Karbonn K1616″ yang semoga bermanfaat untuk Anda, atau Anda juga bisa baca artikel lainnya tentang Spesifikasi Asus Padfone Review yang mungkin lebih menarik, terima kasih.

sumber: http://www.ipteknologi.com/hp-karbonn-k1616-touchscreen-dual-sim-gsm/

Kamis, 10 November 2011

Menerapkan Kriteria Mutu Guru Sesuai Standar Nasional Pendidikan


undaang-undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 tahun 2003 menyatakan bahwa tiap warga negara berhak atas pelayanan pendidikan yang bermutu. Dalam mendukung harapan itu, pemerintah Indonesia menetapkan standar kualifikasi akademik dan kompetensi guru sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007.
Kompetensi guru meliputi empat kompetensi utama, yaitu kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial  dan profesional. Kompetensi pedagogik meliputi 10 kompetensi inti, kompetensi kepribadian meliputi 5 kompetensi inti, kompetensi sosial meliputi 4 kompetensi inti, dan kompetensi profesional meliputi 5 kompetensi inti. Dengan demikian guru Indonesia wajib memenuhi 24 indikator inti pada melaksanakan tugas sebagai guru.
Kompetensi inti pedagogik meliputi (1) penguasaan karakteristik siswa yang meliputi aspek fisik, moral, kultural, emonsional, dan intelektual (2) menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran (3) mengembangkan kurikulum (4) menyelenggarakan kegiatan pengembangan yang mendidik (5) memanfaatkan tekonologi informasi (6) memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik (7) berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun (8) menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar (9) memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan pembelajaran (10) melakukan tindakan reflektif muntuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
Kompetensi kepribadian meliputi (11) bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial, dan budaya Indonesia (12) penampilan diri sebagai pribadi yang jujur, berakhlak mulia, dan menjadi teladan bagi peserta didik dan masyarakat (13) menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif dan berwibawa (14) Menunjukkan etos kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa bangga menjadi guru, dan rasa percaya diri (15) Menjunjung tinggi kode etik profesi guru.
Kompetensi sosial meliputi (16) bersikap inklusif, bertindak objektif, dan tidak diskriminatif. (17) Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua dan masyarakat. (18) Beradaptasi di tempat bertugas di seluruh wilayah Republik Indonesia yang memiliki keragaman sosial  budaya. (19) Berkomunikasi dengan komunitas profesi sendiri dan profesi lain secara lisan dan tulisan atau bentuk lain.
Kompetensi profesional meliputi (20) menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu. (21) Menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran yang diampu (22) Mengembangkan materi pelajaran yang diampu secara kreatif. (23) Mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan tindakan reflektif. (24) Memanfaatkan tekonologi informasi dan komunikasi untuk mengembangkan diri.
Seluruh kompetensi inti guru harus terintegrasi pada penampilan dirinya yang terintegrasi dengan  lingkungan internal maupun lingkungan eksternal sekolah yang meliputi ruang lingkup lingkungan eksternal, lingkungan lembaga pendidikan atau pada ruang lingkup sekolah, ruang lingkup dirinya, dan pada ruang lingkup kelas. Daya adaptasi guru pada kempat ruang lingkup di atas sangat bergantung pada seberapa kuat daya belajarnya sehingga meningkatkan daya adaptasinya melalui penguasaan ilmu pengetahuan dan ketermpilan terbaik dalam melaksanakan tugas profesi sebagai pendidikan, pengajar, dan pelatih.
Ruang Lingkup Penerapan Kompetensi Guru
Kompetensi guru adalah kecakapan untuk menunjukan daya kinerja yang berkembang melalui proses belajar dan melaksanakan tugas dalam memfasilitasi berkembangnya potensi siswa melalui rekayasa suasana belajar dan proses pembelajaran yang dapat memenuhi kebutuhan siswa belajar. Kompetensi guru dikembangkan dalam ruang lingkup yang variatif meliputi 4 cakupan wilayah yang utama yaitu pada lingkungan sosial, kelembagaan, kelompok pendidik dan individu, serta pada lingkungan kelas.
Peta lingkungan kegiatan guru dapat digambarkan pada diagram sistem di bawah ini.
Gambar 1 Ruang Lingkup Pengembangan
Konteks Implementasi Standar Pendidik2
Lingkungan kerja guru  meliputi lingkungan sosial, budaya, ekonomi, geografis, politik, ilmu pengetahuan dan teknologi pada lingkup lokal, nasional, dan global. Pada konteks ini menyiratkan bahwa daya adaptasi harus terus berubah karena seluruh lingkungannya berubah.
Pada ruang lingkup kelembagaan guru perlu mengembangkan tugas pribadinya dalam konteks sosial dalam meningkatkan ilmu pengetahuan dan keterampilan terbaiknya dalam mengembangkan daya kepemimpinan, merumuskan tujuan sekolah, mengembangkan daya kolaborasi dalam komunitas profesi, meningkatkan disiplin, pengmebangkan suasana yang harmonis sebagai dasar bagi pengembangan potensi lembaga, peningkatan efektivitas dan efisiensi pembiayaan, dan mengelola pengadaan dan pemberdayaan sarana dan prasarana.
Pada ruang lingkup kehidupan pendidik sebagai individu tiap guru terikat dengan kewajiban untuk mengembangkan mutu kinerja melalui kegiatan belajar, meningkatkan penguasaan ilmu pengetuan dan keterampilan terbaik dalam meningkatkan potensi siswa. Hal tersebut penting agar kewibawaan diri terpelihara. Juga sebagai anggota komunitas guru wajib membangun kerja sama meningkatkan kompetensi, melakukan pengukuran, meningkatkan kapasitas diri dalam pengelolaan pembelajaran, mengembangkan  pengalaman terbaik dalam mengelola pembelajaran, dan mengembangkan kompetensi profesi mapun kompetensi pedagogik.
Dalam meningkatkan mutu kinerja guru memiliki kewajiban untuk memenuhi mutu materi pelajaran, mengelola proses pembelajaran agar meningkatkan minat siswa untuk belajar  baik melalui peningkatan kemampuan individu dalam kerja sama kelompok. Potensi diri siswa dikembangkan melalui kerja sama. Menggunakan teknologi sesuai dengan tingkat perkembangan siswa dan kemampuan sekolah menyediakan sarananya. Menggunakan bahasa pengantar bahasa Indonesia mapun bahasa asing dalam rangka meningkatkan mutu pembelajaran dalam kelas setaraf dengan mutu pembelajaran di sekolah-sekolah unggul di dunia.
Bagaimana Sekolah Menerapkan Standar Kompetensi Guru
Menerapkan standar kompetensi guru berarti meningkatkan mutu guru secara berkelanjutan sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan. Pelaksanaannya merupakan siklus proses pengembangan berkelanjutan.  Prof. Deming menggambarkan siklus peningkatan dalam empat tahap. Konsep pengelolaan mutu melalui pentahapan  seperti itu pada akhirnya diadopsi dan menjadi standar prosedur ISO.
Gambar 2 Ruang Lingkup Peningkatan dan Penjaminan Mutu
Siklus Penerapan Standar Kompetensi1
Gambar di atas menunjukkan bahwa perencanaan bukan merupakan kegiatan awal, namun sebagai kelanjutan dari kegiatan tindakan (Act) yang di dalamnya terdapat kegiatan perbaikan dan evaluasi. Hasil evaluasi menjadi dasar untuk melakukan perencanaan (plan).  Dokumen perencanaan menjadi dasar untuk melakukan tindakan, melaksanakan kegiatan (do), dan bersamaan dengan pelaksanaan kegiatan manajemen melakukan studi, analisis yang dilakukan harus dapat menjelaskan apakah pelaksanaan (do) itu mengarah pada pencapaian tujuan? Jika ya, lanjutkan atau tingkatkan, jika tidak mengarah pada pencapaian tujuan maka lakukan perbaikan. Demikian siklus berproses selama upaya peningkatan mutu diperlukan.
Pada gambar di atas juga tertera bahwa mutu itu dapat dipilah dalam dua indikator utama, yaitu proses dan hasil (output). Hasil yang bermutu, dalam hal ini meningkatnya mutu kompetensi guru merupakan produk dari pembinaan dan pelaksanaan tugas yang bermutu. Kompetensi guru yang bermutu pada prinsipnya harus berporos pada peningkatan potensi siswa. Oleh karena itu, mengukur kinerja kompetensi guru dapat menggunakan indikator kinerja belajar siswa.
Sudahkan Sekolah Menggambarkan Profil Lulusan?
Sebelum melangkah pada peningkatan kompetensi guru, idealnya sekolah telah menggambarkan kompetensi lulusan yang diharapkannya. Merujuk pada tujuan pendidikan nasional, sekolah wajib menetapkan indikator hasil yang diharapkan pada 8 aspek yang menjadi sasaran pengelolaan pendidikan nasional; yaitu membentuk manusia yang ;
  1. beriman, bertakwa dan berahlak mulia;
  2. sehat jasmani dan rohani;
  3. berilmu;
  4. cakap;
  5. kreatif;
  6. mandiri;
  7. demokratis;
  8. bertanggung jawab.
Deskripsi mutu lulusan yang jelas merupakan komponen penting dalam menentukan standar guru. Analisis ini berfungsi sebagai panduan untuk menentukan pemenuhan kriteria standar guru yang sekolah harapkan.  Jika satu sekolah hendak mengembangkan keimanan dan ketakwaan maka sekurang-kurangnya sekolah harus memiliki guru yang dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan beribadah yang mutunya sesuai dengan target. Jika sekolah menghendaki lulusannya  menguasai materi pelajaran lebih baik daripada lulusan sekolah lain, maka sekolah perlu mengembangkan  kompetensi guru sesuai dengan kebutuhan peningkatan kompetensi siswa sesuai target. Analisis ini pada akhirnya berfungsi untuk mengarahkan sekolah memenuhi kriteria guru yang dapat menjawab tantangan tugasnya.
Jika sekolah menghendaki siswanya memiliki daya saing lebih dibandingkan dengan sekolah lain yang sejenis, maka sekolah memerlukan guru yang berkompeten untuk meningkatkan pengetahuan, motivasi daya saing siswa, dan potensi diri siswa melalui sistem pembinaan yang terencana, terkendali pelaksanaannya, dan selalu diperbaiki kekurangannnya secara bertahap.
Sudahkah sekolah merumuskan strategi untuk mewujukan target mutu lulusan?
Jika sekolah menetapkan indikator lulusan dengan menunjukkan kompetensi dapat membaca Al-quran dengan fasih, taat melaksanakan ibadah, sehat jasmaninya sehingga menjadi pemuda yang berfisik tangguh dan kuat rohaninya, dapat melanjutkan pendidikan pada lembaga pendidikan yang ternama, terampil pula melantunkan ayat suci Al-quran dengan indah, mampu menyajikan pikirannya secara lisan di depan halayak atau melalui media elektronik; melahirkan karya-karya individu yang terbaik sehingga lebih unggul dari rata-rata angkatannya, santun dalam bergaul  menghargai pendapat orang lain, dan menunjukkan kecintaanya pada dirinya sendiri, keluarganya, sahabatnya, bangsanya…dan sekolah dapat merumuskan lebih banyak lagi indikator keberhasilan pendidikan maka sekolah dihadapkan pada pasalah mendasar.
Bagaimana Mutu Lulusan yang Diharapkan, Begitulah Mutu Gurunya ?
Persolaan ini mendorong sekolah untuk memilih strategi terbaik untuk mewujudkan harapannya. Di sisi lain uraian di atas menyiratkan pentingnya merumuskan indikator lulusan yang mencerminkan mutu guru yang dibutuhkan sesuai dengan cita-cita sekolah. Semakin tinggi cita-cita yang hendak sekolah wujukan semakin tinggi pula mutu guru yang dibutuhkan.
Secara sederhana indikator lulusan dan kompetensi guru dalam disejajarkan dalam tabel pada contoh berikut :
No STANDAR KOMPETENSI LULUSAN KOMPETENSI GURU
1 Fasih membaca Alquran
  • Fasih membaca Alquran
  • Menjadi pelatih yang efektif dalam membaca alquran
2 Sehat jasmani, sehat rohani
  • Memimpin siswa menjaga kebersihan diri
  • Memimpin siswa menjaga kebersihan lingkungan,
  • Mengembangkan budaya mencintai alam.
  • Menjadi pengayom jiwa yang resah.
  • Menumbuhkan semangat belajar siswa.
3 Melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya dengan mendapatkan peluang belajar pada sekolah ternama.
  • Mengembangkan kurikulum sesuai dengan kubutuhan siswa melanjutkan pendidikan ke sekolah ternama.
  • Merencanakan pemberlajaran yang kompetitif.
  • Melaksanakan pembelajaran yang aktif, kreatif, inovatif dan menyenangkan.
  • Menguasai materi pembelajaran
  • Menguasai pengelolaan alat peraga
  • Menguasai pengelolaan penilaian
  • Menguasai pengelolaan pengukuran standar
  • Melahirkan siswa yang kompetitif.
No STANDAR KOMPETENSI LULUSAN KOMPETENSI GURU
1 Fasih membaca Alquran
  • Fasih membaca Alquran
  • Menjadi pelatih yang efektif dalam membaca alquran
2 Sehat jasmani, sehat rohani
  • Memimpin siswa menjaga kebersihan diri
  • Memimpin siswa menjaga kebersihan lingkungan,
  • Mengembangkan budaya mencintai alam.
  • Menjadi pengayom jiwa yang resah.
  • Menumbuhkan semangat belajar siswa.
3 Melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya dengan mendapatkan peluang belajar pada sekolah ternama.
  • Mengembangkan kurikulum sesuai dengan kubutuhan siswa melanjutkan pendidikan ke sekolah ternama.
  • Merencanakan pemberlajaran yang kompetitif.
  • Melaksanakan pembelajaran yang aktif, kreatif, inovatif dan menyenangkan.
  • Menguasai materi pembelajaran
  • Menguasai pengelolaan alat peraga
  • Menguasai pengelolaan penilaian
  • Menguasai pengelolaan pengukuran standar
  • Melahirkan siswa yang kompetitif.
Bagaimana mengembangkan kompetensi gurunya?
Terdapat empat model utama untuk meningkatkan mutu kompetensi guru di sekolah yaitu:
Pertama, peningkatan melalui pendidikan dan pelatihan (off the job training). Guru dilatih secara individual maupun dalam kelompok untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan terbaik dengan menghentikan kegiatan mengajarnya. Kegiatan pelatihan seperti ini memiliki keunggulan karena guru lebih terkonsentrasi dalam mencapai tujuan yang diharapkan. Namun demikian kegiatan seperti ini tidak dapat dilakukan dalam jangka waktu yang lama dan terlalu sering. Semakin sering pelatihan seperti ini dilakukan, semakin meningkat dampak kontra produktifnya terhadap efektivitas belajar siswa.
Kedua, pelatihan dalam pelaksanaan tugas atau on the job training. Model ini dikenal dengan istilah magang bagi guru baru untuk mengikuti guru-guru yang sudah dinilai baik sehingga guru baru dapat belajar dari seniornya. Pemagangan dapat dilakukan pada ruang lingkup satu sekolah atau pada sekolah lain yang memiliki mutu yang lebih baik.
Ketiga,  seperti yang dilakukan Jepang yang populer dengan istilah lesson studi. Kegiatan ini pada prinsipnya merupakan bentuk kolaborasi guru dalam memperbaiki kinerja mengajarnya dengan berkonsentrasi pada studi tentang dampak positif guru terhadap  kinerja belajar siswa dalam kelas. Kelompok guru yang melakukan studi ini  pada dasarnya merupakan proses kolaborasi dalam pembelajaran. Siswa dipacu untuk menunjukkan prestasinya, namun di sisi lain guru juga melaksanakan proses belajar untuk memperbaiki pelaksanaan tugasnya.
Keempat, melakukan perbaikan melalui kegiatan penilitian tindakan kelas (PTK). Kegiatan  ini dilakukan guru dalam kelas dalam proses pembelajaran. PTK dapat dilakukan sendiri dalam pelaksanan tugas, melakukan penilai proses maupun hasil untuk mendapatkan data mengenai prestasi maupun kendala yang siswa hadapi serta menentukan solusi perbaikan. Karena perlu ada solusi perbaikan, maka PTK sebaiknya dilakukan melalui beberapa putaran atau siklus sampai guru mencapai prestasi kinerja yang diharapkannya.
Untuk mendukung sukses peningkatan kompetensi guru melalui berbagai empat model strategi di atas diperlukan (1) Tujuan pembelajaran harus jelas, artinya guru perlu memahami benar-benar prilaku siswa yang guru harapkan sebagai indikator keberhasilan. (2) Indikator proses dan hasil pada tiap tahap kegiatan terukut. (3) Melalui cara yang tertentu yang jelas siklusnya pentahapannya (4) Jelas struktur pengorganisasian kegiatannya. (5) Memiliki pengukuran keberhasilan.
Bagaimana cara mengukur kinerja ?
Menerapkan standar kompetensi guru berarti menetapkan indikator mutu dan menetapkan target yang sekolah harapkan yang selaras dengan mutu yang sekolah dambakan. Pengukuran kompetensi guru pada prisipnya meliputi 4 kompetensi utama dalam meningkatkan kapasitas dirinya melalui proses belajar dan berlatih, dalam pelaksanaan tugas di sekolah, serta ujungnya adalah dalam mengukur  tingkat efektivitasnya dalam mempengaruhi siswa mengembangkan potensi dirinya. Apa pun yang guru kembangkan harus dapat dilihat maslahatnya pada peningkatan mutu siswa.
Karena itu, pengukuran dapat dikembangkan pada saat guru mendapat pelatihan, pada saat melaksanakan tugas dalam kelas, dan maslahatnya pada siswa. Dalam hal ini sekolah perlu menetapkan siapa yang ditugasi untuk mengembangkan instrumen penilaian kinerja, menerapkan instrumen, mengolah data hasil monitoring dan merefleksi hasil evaluasi untuk bahan perbaikan selajutnya. Proses ini merupakan bagian penting dalam dalam sistem penerapan standar yaitu memonitor prilaku profesional guru agar sekolah dapat memastikan bahwa mutu yang sekolah harapkan terwujud.
Pengukuran keberhasilan guru dalam melaksanakan tugas dapat dilakukan oleh kepala sekolah, tim penilai dari guru atau teman sejawat atau oleh pengawas dari unsur eksternal. Mengukur keberhasilan pada prinsipnya untuk mengetahui kekuatan atau kelemahan yang melekat pada serangkaian proses kegiatan.  Beberapa prinsip utama yang harus dipenuhi dalam pengukuran adalah menilai ketercapaian tujuan dan menilai yang sesungguhnya harus dinilai. Yang paling penting dalam hal ini tidak boleh guru menilai darinya sendiri.
Instrumen pengukuran dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan sekolah mewujudkan harapan. Contoh pengukuran seperti berikut:
No Uraian Penilaian Ketercapaian
Sangat Memuaskan Memuaskan Kurang Memuaskan
1 Merancang perencanaan belajar berdasarkan kerangka umum perencanaan yang dikembangkan berdasarkan kebutuhan siswa melanjutkan pendidikan.


2 Mengembangkan model pembelajaran dengan menggunakan strategi yang kreatif dan kompetitif.


3 Menggunakan web sebagai pendukung pengelolaan sistem dokumen pembelajaran


4 Menggunakan alat peraga pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi


5 Merumuskan alat evaluasi pengukuran ketercapaian standar.


Selanjutnya guru-guru yang mengikuti  kegiatan mencoba menyusun instrumen pengukuran kinerja dengan mentapkan indikator proses dan hasil yang sesuai dengan harapan sekolahnya sehingga guru-guru meyakini bahwa formula yang ditetapkannya sesuai dengan kebutuhan sekolahnya dan kebutuhan siswa meningkatkan daya kolaborasi dan kompetisinya dalam meraih kehidupan yang lebih baik
Referensi:
Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 tahun 2003
Permendiknas Nomor 16 tahun 2007 tentang Kualifikasi Pendidikan dan Kompetensi Guru
http://www.iiep.unesco.org/capacity-development/training/training-materials/school-supervision.html

MENINGKATKAN POTENSI ANAK LEWAT MEMBACA

Anak adalah ivestasi di masadepan, orang tua menginginkan agar anak-anak nya menjadi anak yang bermanfaat bagi dirinya sendiri lebih-lebih bagi masyarakat banyak.
Buku adalah jendela ilmu, tentu semua orang setuju dengan ungkapan tersebut.
Untuk itu sejak dini, orangtua harus mulai menanamkan kepada anak-anaknya agar gemar membaca. Dengan cara :

biasakan untuk membacakan cerita pada si kecil, hal ini bisa meningkatkan kemampuannya membaca dan menulis lebih awal.

Manfaat membaca antara lain :
- Dengan membaca akan membentuk kemampuan berpikir lewat proses: menangkap gagasan /informasi, memahami, mengimajinasikan, mengekspresikan, mengalami pencerahan, dan menjadi kreatif.
- Dengan membaca meningkatkan kualitas kehidupan pribadi.
- Gemar membaca menyebabkan orang mandiri dalam mencari pengetahuan : tidak tergantung pada sekolah, les, training, seminar, dsb.
- Dalam abad elektronik, membaca semakin penting sebab informasi tertulis membanjir lewat buku maupun media elektronik.

Kapan kegemaran membaca mulai ditanamkan ?

Menurut Penelitian para ahli pendidikan, pembentukan potensi belajar tiap orang terjadi dengan perkembangan sebagai berikut :50% pada usia 0 - 4 Tahun30% pada usia 4 - 8 Tahun20% pada usia 8 - 18 Tahun

Tips untuk Menumbuhkan Kegemaran Membaca* Mulailah membacakan buku kepada anak sejak bayi. Tidak ada istilah "Terlalu dini" untuk membacakan buku atau memberikan buku kepada anak supaya dilihat lihat sendiri.* Bacakan buku menjelang tidur siang atau malam. Anak akan merasakan bahwa membaca buku merupakan acara harian yang melegakan. Dengan dibacakan tiap kali selama lima menit, anak akan merasa nyaman sepanjang hari.* Pilihlah tempat yang nyaman - Sofa atau tempat tidur - maka anak akan menganggap itu sebagai tempat untuk membaca.* Pilihlah buku mengenai hal hal yang menarik bagi anak, misalnya tentang binatang atau kendaraan.* Bawakan buku kemana pun anak pergi - di mobil, ditempat praktik dokter, ditempat rekreasi. Membaca dapat menjadi hiburan bagi anak kalau ia sedang stress, dan untuk mengisi waktu selama di perjalanan atau pada saat menunggu.* Sediakan tempat khusus untuk buku - buku anak, di tempat yang mudah dijangkau oleh anak.

Menurut Dessy nataliani, MA.- Den Haag

Kiat agar anak gemar membaca adalah :
- Sesering mungkin membawa anak untuk dating keperpustakaan
- Ajaklah anak anda ke toko buku, biar mereka memilih- milih buku yang ada
- Belikan buku-buku bergambar yang menarik buat si anak

Sumber :
www.kompas.com/wanita/news

Kenalilah Potensi Anak sejak Dini

Setiap anak memiliki cara pembelajaran yang berbeda dalam memahami sesuatu. Dengan mengenalinya, anak-anak bisa diarahkan untuk mendapat pembelajaran sesuai dengan sifat yang dimilikinya. Kemampuan seorang anak bisa dideteksi sejak dini. Dengan metode/i/iger print analysis atau analisis melalui 10 sidik jarinya, orang tua bisa mengetahui bakat apa yang dimiliki anaknya. Demikian diungkapkan Leonardus Eko Widjajanto, Executive Director dan COO PT Brain Child Learning Indonesia, sebuah lembaga yang menganalisis kemampuan otak anak.
Para ahli di bidang ilmu dermatoglyphics (ilmu yang mempelajari pola sidik jari) dan kalangan neuro-anato-iiii (kedokteran anatomi tubuh) telah menemukan fakta bahwa pola sidik jari bersifat genetis dan telah muncul ketika janin masih dalam kandungan. Pola guratan-guratan kulit padasidik jari, yang dikenal sebagai garis epidermal, temyata memiliki korelasi dengan sistem hormon pertumbuhan pada sel otak yang sama dengan faktor garis epidermal.
Dalam kesempatan pembukaan cabang Brain Child Learning (BCL) di Ruko Graha Park View, Jalan Boulevard Timur, Kelapa Gading, Sabtu (8/5) lalu, dihadirkan principal BCL asal Singapura, Jason Teo. Jason mengatakan BCL memiliki tiga metode, pertama, menemukan potensi dan bakat bawaan anak lewat sidik jarinya. Tingkat akurasi alat yang terhubung dengan komputer ini mencapai 95 persen.
Setelah menemukan potensi dan bakat bawaan anak, metode selan -jutnya adalah meningkatkan potensi dan bakat anak. Tujuan metode itu adalah meningkatkan memori dan konsentrasi anak. Dengan metode ini, kreativitas dan kemampuan improvisasi anak bisa meningkat
Lalu metode terakhir yang dikenal dengan nama Smart Class memiliki tujuan melepaskan dan menguatkan potensi dan bakat bawaan anak. Selain meningkatkan emosi, di dalam metode ini anak diajarkan keseim-bangan emosi
Menurut lason, usia tiga hingga 18 tahun merupakan masa yang tepat untuk menganalisis kemampuan anak. Pasalnya, usia tiga tahun adalah usia menjelang preschool dan otak sedang berkembang pesat Sementara pada usia 18 tahun sel otak mengalami perlambatan pertumbuhan dan berhenti tumbuh. Selain itu, usia 18 tahun merupakan masa penentuan memilih jurusan kuliah setelah lulus SMA.
Cara Berbeda
Selain harus mengetahui potensi dan bakat bawaan anak, cara pengajaran tak kalah penting. Jason menuturkan banyak orang tua dan guru yang tidak tahu bahwa setiap anak memiliki cara pembelajaran yang berbeda, bergantung pada sifat si anak. Ada anak yang bisa cepat menangkap pelajaran dengan cara banyak bergerak atau kinestetik. Anak tipe ini pada dasarnya suka bergerak.
Lalu ada anak yang bisa belajar dengan cara mendengar atau auditor}. Anak tipe ini memiliki sifat kalem dan tidak banyak bergerak dan cukup mendengar bisa memahami materi. Lalu tipe terakhir adalah tipe anak yang mengerti materi dengan visual atau melalui gambar. Karena itu, penting juga para guru dan orang tua memiliki pengetahuan tentang cara kerja otak anak.
Leonardus menjelaskan saat ini banyak orang tua dan guru yang kesulitan berinteraksi dengan anak sehingga meminta anak untuk belajar bukanlah hal yang mudah. Tidak jarang pula orang tua memaksakan anaknya mengikuti kegiatan les yang tidak diminati anak.
Menurut Leonardus, bukan berarti anak tidak boleh belajar hal-hal lain di luar bakat yang ia miliki. Namun sebaiknya orang tua mengarahkan anak ke bidang yang sejalan dengan potensi dan bakat yang dimilikinya. wan/L-1

PERAN GURU DALAM MEMBANGKITKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA

Pembelajaran efektif, bukan membuat Anda pusing, akan tetapi bagaimana tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan mudah dan menyenangkan. - M. Sobry Sutikno -


Motivasi berpangkal dari kata motif yang dapat diartikan sebagai daya penggerak yang ada di dalam diri seseorang untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi tercapainya suatu tujuan. Bahkan motif dapat diartikan sebagai suatu kondisi intern (kesiapsiagaan). Adapun menurut Mc. Donald, motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya "feeling" dan di dahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Dari pengertian yang dikemukakan oleh Mc. Donald ini mengandung tiga elemen/ciri pokok dalam motivasi itu, yakni motivasi itu mengawalinya terjadinya perubahan energi, ditandai dengan adanya feeling, dan dirangsang karena adanya tujuan.

Namun pada intinya bahwa motivasi merupakan kondisi psikologis yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Dalam kegiatan belajar, motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan, menjamin kelangsungan dan memberikan arah kegiatan belajar, sehingga diharapkan tujuan dapat tercapai. Dalam kegiatan belajar, motivasi sangat diperlukan, sebab seseorang yang tidak mempunyai motivasi dalam belajar, tidak akan mungkin melakukan aktivitas belajar.

Motivasi ada dua, yaitu motivasi Intrinsik dan motivasi ektrinsik.
• Motivasi Intrinsik. Jenis motivasi ini timbul dari dalam diri individu sendiri tanpa ada paksaan dorongan orang lain, tetapi atas dasar kemauan sendiri.
• Motivasi Ekstrinsik. Jenis motivasi ini timbul sebagai akibat pengaruh dari luar individu, apakah karena adanya ajakan, suruhan, atau paksaan dari orang lain sehingga dengan keadaan demikian siswa mau melakukan sesuatu atau belajar.

Bagi siswa yang selalu memperhatikan materi pelajaran yang diberikan, bukanlah masalah bagi guru. Karena di dalam diri siswa tersebut ada motivasi, yaitu motivasi intrinsik. Siswa yang demikian biasanya dengan kesadaran sendiri memperhatikan penjelasan guru. Rasa ingin tahunya lebih banyak terhadap materi pelajaran yang diberikan. Berbagai gangguan yang ada disekitarnya, kurang dapat mempengaruhinya agar memecahkan perhatiannya.

Lain halnya bagi siswa yang tidak ada motivasi di dalam dirinya, maka motivasi ekstrinsik yang merupakan dorongan dari luar dirinya mutlak diperlukan. Di sini tugas guru adalah membangkitkan motivasi peserta didik sehingga ia mau melakukan belajar.
Ada beberapa strategi yang bisa digunakan oleh guru untuk menumbuhkan motivasi belajar siswa, sebagai berikut:

1. Menjelaskan tujuan belajar ke peserta didik.
Pada permulaan belajar mengajar seharusnya terlebih dahulu seorang guru menjelaskan mengenai Tujuan Instruksional Khusus yang akan dicapainya kepada siwa. Makin jelas tujuan maka makin besar pula motivasi dalam belajar.

2. Hadiah
Berikan hadiah untuk siswa yang berprestasi. Hal ini akan memacu semangat mereka untuk bisa belajar lebih giat lagi. Di samping itu, siswa yang belum berprestasi akan termotivasi untuk bisa mengejar siswa yang berprestasi.

3. Saingan/kompetisi
Guru berusaha mengadakan persaingan di antara siswanya untuk meningkatkan prestasi belajarnya, berusaha memperbaiki hasil prestasi yang telah dicapai sebelumnya.

4. Pujian
Sudah sepantasnya siswa yang berprestasi untuk diberikan penghargaan atau pujian. Tentunya pujian yang bersifat membangun.

5. Hukuman
Hukuman diberikan kepada siswa yang berbuat kesalahan saat proses belajar mengajar. Hukuman ini diberikan dengan harapan agar siswa tersebut mau merubah diri dan berusaha memacu motivasi belajarnya.

6. Membangkitkan dorongan kepada anak didik untuk belajar
Strateginya adalah dengan memberikan perhatian maksimal ke peserta didik.

7. Membentuk kebiasaan belajar yang baik
8. Membantu kesulitan belajar anak didik secara individual maupun kelompok
9. Menggunakan metode yang bervariasi, dan
10. Menggunakan media yang baik dan sesuai dengan tujuan pembelajaran

*Penulis adalah Direktur Eksekutif YNTP for research and Development Kabupaten Sumbawa Barat – NTB (Tode Dasan, Desa Dasan Anyar, Kecamatan Jereweh, KSB)

Cara-Cara menumbuhkan Motivasi Belajar Siswa


Hal-Hal yang Dilakukan Oleh Guru
Sebagai komponen yang secara langsung berhubungan dengan permasalah rendahnya motivasi belajar siswa, maka guru harus mengetahui beberapa hal yang bisa dilakukannya untuk menumbuhkan motivasi belajar siswa, diantaranya adalah :
  • Memilih cara dan metode mengajar yang  tepat termasuk memperhatikan penampilannya
  • Menginformasilkan dengan jelas tujuan pembelajaran yang ingin dicapai
  • Menghubungkan kegiatan belajar dengan minat siswa
  • Melibatkan siswa secara aktif dalam kegiatan pembelajaran misalnya melalui kerja kelompok
  • Melakukan evaluasi dan menginformasikan hasilnya, sehingga siswa mendapat informasi yang tepat tentang keberhasilan dan kegagalan dirinya
  • Melakukan improvisasi-improvisasi yang bertujuan untuk menciptakan rasa senang anak terhadap belajar. Misalnya kegiatan belajar diseling dengan bernyanyi bersama atau sekedar bertepuk tangan yang meriah
  • Menanamkan nilai atau pandangan hidup yang positif tentang belajar misalnya dalam agama islam belajar dipandang sebagi sebuah kegiatan   jihad yang akan mendapatkan nilai amal disisi Allah.
  • Menceritakan keberhasilan para tokoh-tokoh dunia yang dimulai dengan mimpi-mimpi mereka dan ceritakan juga cara-cara mereka meraih mimpi-mimpi itu.  Ajak siswa untuk bermimpi meraih sukses dalam bidang apa saja seperti mimpinya para tokoh dunia tersebut.
  • Memberikan respon positif kepada siswa ketika mereka berhasil melakukan sebuah tahapan kegiatan belajar. Respon positif ini bisa berupa pujian, hadiah, atau pernyataan-pernyataan positif lainnya.
Hal-Hal  Yang Dilakukan oleh Orang Tua
  • Mengontrol perkembangan belajar anak. Orang tua perlu menyediakan waktu untuk mengontrol kegiatan anak.
  • Mengungkap harapan-harapan yang realistis terhadap anak
  • Menanamkan pemahaman agama yang baik khususnya yang terkait dengan motivasi
  • Melatih anak untuk memecahkan masalahnya sendiri, orang tua melakukan pembimbingan seperlunya
  • Tanyakanlah keinginan dan cita-cita mereka. Berikan dukungan terhadap keingginan dan cita-cita mereka. Arahkan mereka untuk meraih cita-cita itu dengan benar.
  • Menggunakan hasil evaluasi yang diberikan oleh guru untuk menumbuhkan motivasi belajar selanjutnya.
Hal-Hal Yang Dikerjakan oleh Ortu dan Guru Secara Bersama
Ketika permasalahan rendahnya motivasi sudah menjadi permasalahan yang serius yang tidak bisa diantispasi oleh guru sendiri atau oleh orang tua sendiri, maka kerja sama antara guru dan orang tua harus segera dilakukan. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan di ataranya :
  • Mengidentifikasi masalah yang terjadi pada siswa, cari factor penyebab yang mengakibatkan rendahnya motivasi belajar siswa, identifikasi masalahnya.
  • Mencari solusi-solusi untuk memecahkan masalah yang terjadi pada anak. Cari masalah yang bisa diatasi oleh guru, atau masalah yang bisa diatasi oleh orang tua
  • Memberikan perlakuan yang tepat terhadap anak, mereka sedang mengalami permasalahan, maka orang tua dan guru harus mempunyai komitemen  yang tinggi untuk tidak menambah beban mereka dengan menyalahkan, mencemooh anak-anak.
  • Libatkan siswa untuk memecahkan permasalahannya. Orang tua, guru dan siswa perlu duduk bersama untuk menyelesaikan permasalahannya.

Artikel Lainnya


sumber http://muhfida.com/cara-cara-menumbuhkan-motivasi-belajar-siswa/

Pendidikan Karakter


Konsep Pendidikan Karakter
Pengertian karakter menurut Pusat Bahasa Depdiknas adalah bawaan,hati, jiwa, kepribadian, budi pekerti, perilaku, personalitas, sifat, tabiat,temperamen, watak.Adapunberkarakter adalah  berkepribadian, berperilaku,bersifat, bertabiat, dan berwatak. Menurut Tadkiroatun Musfiroh (UNY, 2008), karakter mengacu kepada serangkaian sikap (attitudes), perilaku (behaviors),motivasi (motivations), danketerampilan (skills). Karakterberasal dari bahasa Yunani yang berarti to mark atau menandai dan memfokuskanbagaimana mengaplikasikan nilai kebaikan dalam bentuk tindakan atau tingkahlaku, sehingga orang yang tidak jujur, kejam, rakus dan perilaku jelek lainnyadikatakan orang berkarakter jelek. Sebaliknya, orang yang perilakunya sesuai dengan kaidah moral disebut denganberkarakter mulia.
 Karakter mulia berarti individu memiliki pengetahuan tentang potensi dirinya, yang ditandai dengan nilai-nilai seperti reflektif,percaya diri, rasional, logis, kritis, analitis, kreatif dan inovatif, mandiri,hidup sehat, bertanggung jawab, cinta ilmu, sabar, berhati-hati, rela berkorban, pemberani, dapatdipercaya, jujur, menepati janji, adil, rendah hati, malu berbuat salah,pemaaf, berhati lembut, setia, bekerja keras, tekun, ulet/gigih, teliti,berinisiatif, berpikir positif, disiplin, antisipatif, inisiatif, visioner,bersahaja, bersemangat, dinamis, hemat/efisien, menghargai waktu,pengabdian/dedikatif, pengendalian diri, produktif, ramah, cinta keindahan(estetis), sportif, tabah, terbuka, tertib. Individu jugamemiliki kesadaran untuk berbuat yang terbaik atau unggul, dan individu jugamampu bertindak sesuai potensi dankesadarannya tersebut. Karakteristik adalah realisasi perkembangan positifsebagai individu (intelektual, emosional, sosial, etika, dan perilaku).
 Individu yangberkarakter baik atau unggul adalah seseorang yang berusaha melakukan hal-hal yang terbaik terhadap Tuhan YME,dirinya, sesama, lingkungan, bangsa dan negara serta dunia internasional padaumumnya dengan mengoptimalkan potensi (pengetahuan) dirinya dan disertai dengan kesadaran, emosi danmotivasinya (perasaannya).
 Pendidikan karakter adalah suatu sistem penanaman nilai-nilai karakterkepada warga sekolah yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran ataukemauan, dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut.Pendidikan karakter dapat dimaknai sebagai the deliberate use of all dimensions ofschool life to foster optimal character development.  Dalam pendidikan karakter di sekolah, semuakomponen (pemangku pendidikan) harus dilibatkan, termasukkomponen-komponen pendidikan itu sendiri, yaitu isi kurikulum, prosespembelajaran dan penilaian, penanganan atau pengelolaan mata pelajaran,pengelolaan sekolah, pelaksanaan aktivitas atau kegiatan ko-kurikuler,pemberdayaan sarana prasarana, pembiayaan, dan ethos kerja seluruh wargasekolah/lingkungan. Di samping itu, pendidikan karakter dimaknai sebagai suatuperilaku warga sekolah yang dalam menyelenggarakan pendidikan  harus berkarakter.
 Menurut David Elkind & FreddySweet Ph.D. (2004), pendidikan karakter dimaknai sebagai berikut: character education is the deliberateeffort to help people understand, care about, and act upon core ethical values.When we think about the kind of character we want for our children, it is clearthat we want them to be able to judge what is right, care deeply about what isright, and then do what they believe to be right, even in the face of pressurefrom without and temptation from within.
 Lebih lanjut dijelaskan bahwapendidikan karakter adalah segala sesuatu yang dilakukan guru, yang mampumempengaruhi karakter peserta didik. Guru membantu membentuk watak pesertadidik. Hal ini mencakup keteladanan bagaimana perilaku guru, cara guruberbicara atau menyampaikan materi, bagaimana guru bertoleransi, dan berbagaihal terkait lainnya.
 Menurut T. Ramli (2003), pendidikan karakter memilikiesensi dan makna yang sama dengan pendidikan moral dan pendidikan akhlak. Tujuannya adalah membentuk  pribadi anak, supaya menjadi manusia yangbaik, warga masyarakat, dan   warganegara yang baik. Adapun kriteria manusia yang baik, warga   masyarakat yang baik, dan warga negara yangbaik bagi suatu masyarakat    ataubangsa, secara umum adalah nilai-nilai sosial tertentu, yang  banyak dipengaruhi oleh budaya masyarakat danbangsanya. Oleh karena  itu, hakikat daripendidikan karakter dalam konteks pendidikan di Indonesia adalah pedidikannilai, yakni  pendidikan nilai-nilailuhur   yang bersumber dari budaya bangsaIndonesia sendiri, dalam rangka  membinakepribadian generasi muda.
 Pendidikan karakter berpijak dari karakter dasar manusia, yang bersumberdari nilai moral universal (bersifat absolut) yang bersumber dari agama yangjuga disebut sebagai the golden rule.Pendidikan karakter dapat memiliki tujuan yang pasti, apabila berpijak darinilai-nilai karakter dasar tersebut. Menurut para ahli psikolog, beberapa nilaikarakter dasar tersebut adalah: cinta kepada Allah dan ciptaann-Nya (alamdengan isinya), tanggung jawab, jujur, hormat dan santun, kasih sayang, peduli,dan kerjasama, percaya diri, kreatif, kerja keras, dan pantang menyerah,keadilan dan kepemimpinan; baik dan rendah hati, toleransi, cinta damai, dan cinta persatuan. Pendapat lain mengatakan bahwakarakter dasar manusia terdiri dari: dapat dipercaya, rasa hormat dan perhatian, peduli, jujur, tanggung jawab; kewarganegaraan, ketulusan, berani, tekun, disiplin, visioner, adil, dan punya integritas. Penyelenggaraan pendidikan karakter di sekolah harus berpijak kepadanilai-nilai karakter dasar, yang selanjutnya dikembangkan menjadi nilai-nilaiyang lebih banyak atau lebih tinggi (yang bersifat tidak absolut atau bersifatrelatif) sesuai dengan kebutuhan, kondisi, dan lingkungan sekolah itu sendiri.
 Dewasa ini banyak pihak menuntut peningkatan intensitasdan kualitas pelaksanaan pendidikan karakter pada lembaga pendidikan formal.Tuntutan tersebut didasarkan pada fenomena sosial yang berkembang, yaknimeningkatnya kenakalan remaja dalam masyarakat, seperti perkelahian massal danberbagai kasus dekadensi moral lainnya. Bahkan di kota-kota besar tertentu, gejala tersebut telah  sampai pada taraf yang sangat meresahkan. Olehkarena itu, lembaga pendidikan formal sebagai wadah resmi pembinaan generasimuda diharapkan dapat meningkatkan peranannya dalam pembentukankepribadian  peserta didik melaluipeningkatan intensitas dan kualitas pendidikan karakter.
Para pakar pendidikan pada umumnya sependapat tentangpentingnya upaya peningkatan pendidikan karakter pada jalur pendidikan formal.Namun demikian, ada perbedaan-perbedaan pendapat di antara mereka  tentang pendekatan dan modus pendidikannya.Berhubungan dengan  pendekatan, sebagianpakar menyarankan penggunaan pendekatan-pendekatan pendidikan moral yangdikembangkan di negara-negara barat, seperti: pendekatan perkembangan moralkognitif, pendekatan analisis nilai, dan pendekatan klarifikasi nilai. Sebagian  yang lain menyarankan penggunaan pendekatantradisional, yakni melalui penanaman nilai-nilai sosial tertentu dalam diripeserta didik.
Berdasarkan granddesign yang dikembangkan Kemendiknas (2010), secara psikologis dan sosialkultural pembentukan karakter dalam diri individu merupakan fungsi dari seluruhpotensi individu manusia (kognitif, afektif, konatif, dan psikomotorik) dalamkonteks interaksi sosial kultural (dalam keluarga, sekolah, dan masyarakat) danberlangsung sepanjang hayat.

Nilai-nilaiKarakter
Berdasarkankajian nilai-nilai agama, norma-norma sosial, peraturan/hukum, etika akademik,dan prinsip-prinsip HAM, telah teridentifikasi butir-butir nilai yangdikelompokkan menjadi lima nilai utama, yaitu nilai-nilai perilaku manusiadalam hubungannya dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia, danlingkungan serta kebangsaan. Berikut adalah daftar nilai-nilai utama yangdimaksud dan diskripsi ringkasnya.
1.                  Nilai karakter dalam hubungannya dengan Tuhan
a.     Religius
Pikiran, perkataan, dan tindakan seseorangyang diupayakan selalu berdasarkan pada nilai-nilai Ketuhanan dan/atau ajaranagamanya.

2.                  Nilai karakter dalam hubungannya dengan diri sendiri
a.     Jujur
Perilakuyang didasarkan pada upayamenjadikan dirinya sebagaiorang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan,baik terhadap diri dan pihak lain
 b.     Bertanggung jawab
Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dankewajibannyasebagaimana yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri,masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan budaya), negara dan Tuhan YME.
c.      Bergaya hidup sehat
Segalaupaya untuk menerapkan kebiasaan yang baik dalam menciptakan hidup yang sehatdan menghindarkan kebiasaan buruk yang dapat mengganggu kesehatan.
             d.       Disiplin 
Tindakanyang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan.
e.        Kerjakeras
Perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalammengatasi berbagai hambatan  guna menyelesaikan tugas (belajar/pekerjaan) dengansebaik-baiknya.
 f.       Percaya diri
Sikapyakin akan kemampuan diri sendiri terhadap pemenuhan tercapainya setiapkeinginan dan harapannya.
 g.     Berjiwawirausaha
Sikap dan perilaku yang mandiri dan pandai atauberbakat mengenali produk baru, menentukan cara produksi baru, menyusun operasiuntuk pengadaan produk baru, memasarkannya, serta mengatur permodalanoperasinya.
 h.     Berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif
Berpikir dan melakukan sesuatu secara kenyataan ataulogika  untuk  menghasilkan cara atau hasil baru dantermutakhir dari  apa yang telahdimiliki.
i.       Mandiri
Sikap dan perilakuyang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas.
 j.      Ingintahu
Sikap dantindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dariapa yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar.
 k.       Cintailmu
Cara berpikir, bersikap dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan,kepedulian, dan penghargaan  yang tinggiterhadappengetahuan.
        3.     Nilai karakter dalam hubungannya dengan sesama
a.     Sadar akan hak dan kewajiban diri dan orang lain
Sikaptahu dan mengerti serta melaksanakan apa yang menjadi milik/hak diri sendiridan orang lain serta tugas/kewajiban diri sendiri serta orang lain.

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Affiliate Network Reviews