Got My Cursor @ 123Cursors.com

Kamis, 10 November 2011

Pendidikan Karakter


Konsep Pendidikan Karakter
Pengertian karakter menurut Pusat Bahasa Depdiknas adalah bawaan,hati, jiwa, kepribadian, budi pekerti, perilaku, personalitas, sifat, tabiat,temperamen, watak.Adapunberkarakter adalah  berkepribadian, berperilaku,bersifat, bertabiat, dan berwatak. Menurut Tadkiroatun Musfiroh (UNY, 2008), karakter mengacu kepada serangkaian sikap (attitudes), perilaku (behaviors),motivasi (motivations), danketerampilan (skills). Karakterberasal dari bahasa Yunani yang berarti to mark atau menandai dan memfokuskanbagaimana mengaplikasikan nilai kebaikan dalam bentuk tindakan atau tingkahlaku, sehingga orang yang tidak jujur, kejam, rakus dan perilaku jelek lainnyadikatakan orang berkarakter jelek. Sebaliknya, orang yang perilakunya sesuai dengan kaidah moral disebut denganberkarakter mulia.
 Karakter mulia berarti individu memiliki pengetahuan tentang potensi dirinya, yang ditandai dengan nilai-nilai seperti reflektif,percaya diri, rasional, logis, kritis, analitis, kreatif dan inovatif, mandiri,hidup sehat, bertanggung jawab, cinta ilmu, sabar, berhati-hati, rela berkorban, pemberani, dapatdipercaya, jujur, menepati janji, adil, rendah hati, malu berbuat salah,pemaaf, berhati lembut, setia, bekerja keras, tekun, ulet/gigih, teliti,berinisiatif, berpikir positif, disiplin, antisipatif, inisiatif, visioner,bersahaja, bersemangat, dinamis, hemat/efisien, menghargai waktu,pengabdian/dedikatif, pengendalian diri, produktif, ramah, cinta keindahan(estetis), sportif, tabah, terbuka, tertib. Individu jugamemiliki kesadaran untuk berbuat yang terbaik atau unggul, dan individu jugamampu bertindak sesuai potensi dankesadarannya tersebut. Karakteristik adalah realisasi perkembangan positifsebagai individu (intelektual, emosional, sosial, etika, dan perilaku).
 Individu yangberkarakter baik atau unggul adalah seseorang yang berusaha melakukan hal-hal yang terbaik terhadap Tuhan YME,dirinya, sesama, lingkungan, bangsa dan negara serta dunia internasional padaumumnya dengan mengoptimalkan potensi (pengetahuan) dirinya dan disertai dengan kesadaran, emosi danmotivasinya (perasaannya).
 Pendidikan karakter adalah suatu sistem penanaman nilai-nilai karakterkepada warga sekolah yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran ataukemauan, dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut.Pendidikan karakter dapat dimaknai sebagai the deliberate use of all dimensions ofschool life to foster optimal character development.  Dalam pendidikan karakter di sekolah, semuakomponen (pemangku pendidikan) harus dilibatkan, termasukkomponen-komponen pendidikan itu sendiri, yaitu isi kurikulum, prosespembelajaran dan penilaian, penanganan atau pengelolaan mata pelajaran,pengelolaan sekolah, pelaksanaan aktivitas atau kegiatan ko-kurikuler,pemberdayaan sarana prasarana, pembiayaan, dan ethos kerja seluruh wargasekolah/lingkungan. Di samping itu, pendidikan karakter dimaknai sebagai suatuperilaku warga sekolah yang dalam menyelenggarakan pendidikan  harus berkarakter.
 Menurut David Elkind & FreddySweet Ph.D. (2004), pendidikan karakter dimaknai sebagai berikut: character education is the deliberateeffort to help people understand, care about, and act upon core ethical values.When we think about the kind of character we want for our children, it is clearthat we want them to be able to judge what is right, care deeply about what isright, and then do what they believe to be right, even in the face of pressurefrom without and temptation from within.
 Lebih lanjut dijelaskan bahwapendidikan karakter adalah segala sesuatu yang dilakukan guru, yang mampumempengaruhi karakter peserta didik. Guru membantu membentuk watak pesertadidik. Hal ini mencakup keteladanan bagaimana perilaku guru, cara guruberbicara atau menyampaikan materi, bagaimana guru bertoleransi, dan berbagaihal terkait lainnya.
 Menurut T. Ramli (2003), pendidikan karakter memilikiesensi dan makna yang sama dengan pendidikan moral dan pendidikan akhlak. Tujuannya adalah membentuk  pribadi anak, supaya menjadi manusia yangbaik, warga masyarakat, dan   warganegara yang baik. Adapun kriteria manusia yang baik, warga   masyarakat yang baik, dan warga negara yangbaik bagi suatu masyarakat    ataubangsa, secara umum adalah nilai-nilai sosial tertentu, yang  banyak dipengaruhi oleh budaya masyarakat danbangsanya. Oleh karena  itu, hakikat daripendidikan karakter dalam konteks pendidikan di Indonesia adalah pedidikannilai, yakni  pendidikan nilai-nilailuhur   yang bersumber dari budaya bangsaIndonesia sendiri, dalam rangka  membinakepribadian generasi muda.
 Pendidikan karakter berpijak dari karakter dasar manusia, yang bersumberdari nilai moral universal (bersifat absolut) yang bersumber dari agama yangjuga disebut sebagai the golden rule.Pendidikan karakter dapat memiliki tujuan yang pasti, apabila berpijak darinilai-nilai karakter dasar tersebut. Menurut para ahli psikolog, beberapa nilaikarakter dasar tersebut adalah: cinta kepada Allah dan ciptaann-Nya (alamdengan isinya), tanggung jawab, jujur, hormat dan santun, kasih sayang, peduli,dan kerjasama, percaya diri, kreatif, kerja keras, dan pantang menyerah,keadilan dan kepemimpinan; baik dan rendah hati, toleransi, cinta damai, dan cinta persatuan. Pendapat lain mengatakan bahwakarakter dasar manusia terdiri dari: dapat dipercaya, rasa hormat dan perhatian, peduli, jujur, tanggung jawab; kewarganegaraan, ketulusan, berani, tekun, disiplin, visioner, adil, dan punya integritas. Penyelenggaraan pendidikan karakter di sekolah harus berpijak kepadanilai-nilai karakter dasar, yang selanjutnya dikembangkan menjadi nilai-nilaiyang lebih banyak atau lebih tinggi (yang bersifat tidak absolut atau bersifatrelatif) sesuai dengan kebutuhan, kondisi, dan lingkungan sekolah itu sendiri.
 Dewasa ini banyak pihak menuntut peningkatan intensitasdan kualitas pelaksanaan pendidikan karakter pada lembaga pendidikan formal.Tuntutan tersebut didasarkan pada fenomena sosial yang berkembang, yaknimeningkatnya kenakalan remaja dalam masyarakat, seperti perkelahian massal danberbagai kasus dekadensi moral lainnya. Bahkan di kota-kota besar tertentu, gejala tersebut telah  sampai pada taraf yang sangat meresahkan. Olehkarena itu, lembaga pendidikan formal sebagai wadah resmi pembinaan generasimuda diharapkan dapat meningkatkan peranannya dalam pembentukankepribadian  peserta didik melaluipeningkatan intensitas dan kualitas pendidikan karakter.
Para pakar pendidikan pada umumnya sependapat tentangpentingnya upaya peningkatan pendidikan karakter pada jalur pendidikan formal.Namun demikian, ada perbedaan-perbedaan pendapat di antara mereka  tentang pendekatan dan modus pendidikannya.Berhubungan dengan  pendekatan, sebagianpakar menyarankan penggunaan pendekatan-pendekatan pendidikan moral yangdikembangkan di negara-negara barat, seperti: pendekatan perkembangan moralkognitif, pendekatan analisis nilai, dan pendekatan klarifikasi nilai. Sebagian  yang lain menyarankan penggunaan pendekatantradisional, yakni melalui penanaman nilai-nilai sosial tertentu dalam diripeserta didik.
Berdasarkan granddesign yang dikembangkan Kemendiknas (2010), secara psikologis dan sosialkultural pembentukan karakter dalam diri individu merupakan fungsi dari seluruhpotensi individu manusia (kognitif, afektif, konatif, dan psikomotorik) dalamkonteks interaksi sosial kultural (dalam keluarga, sekolah, dan masyarakat) danberlangsung sepanjang hayat.

Nilai-nilaiKarakter
Berdasarkankajian nilai-nilai agama, norma-norma sosial, peraturan/hukum, etika akademik,dan prinsip-prinsip HAM, telah teridentifikasi butir-butir nilai yangdikelompokkan menjadi lima nilai utama, yaitu nilai-nilai perilaku manusiadalam hubungannya dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia, danlingkungan serta kebangsaan. Berikut adalah daftar nilai-nilai utama yangdimaksud dan diskripsi ringkasnya.
1.                  Nilai karakter dalam hubungannya dengan Tuhan
a.     Religius
Pikiran, perkataan, dan tindakan seseorangyang diupayakan selalu berdasarkan pada nilai-nilai Ketuhanan dan/atau ajaranagamanya.

2.                  Nilai karakter dalam hubungannya dengan diri sendiri
a.     Jujur
Perilakuyang didasarkan pada upayamenjadikan dirinya sebagaiorang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan,baik terhadap diri dan pihak lain
 b.     Bertanggung jawab
Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dankewajibannyasebagaimana yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri,masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan budaya), negara dan Tuhan YME.
c.      Bergaya hidup sehat
Segalaupaya untuk menerapkan kebiasaan yang baik dalam menciptakan hidup yang sehatdan menghindarkan kebiasaan buruk yang dapat mengganggu kesehatan.
             d.       Disiplin 
Tindakanyang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan.
e.        Kerjakeras
Perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalammengatasi berbagai hambatan  guna menyelesaikan tugas (belajar/pekerjaan) dengansebaik-baiknya.
 f.       Percaya diri
Sikapyakin akan kemampuan diri sendiri terhadap pemenuhan tercapainya setiapkeinginan dan harapannya.
 g.     Berjiwawirausaha
Sikap dan perilaku yang mandiri dan pandai atauberbakat mengenali produk baru, menentukan cara produksi baru, menyusun operasiuntuk pengadaan produk baru, memasarkannya, serta mengatur permodalanoperasinya.
 h.     Berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif
Berpikir dan melakukan sesuatu secara kenyataan ataulogika  untuk  menghasilkan cara atau hasil baru dantermutakhir dari  apa yang telahdimiliki.
i.       Mandiri
Sikap dan perilakuyang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas.
 j.      Ingintahu
Sikap dantindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dariapa yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar.
 k.       Cintailmu
Cara berpikir, bersikap dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan,kepedulian, dan penghargaan  yang tinggiterhadappengetahuan.
        3.     Nilai karakter dalam hubungannya dengan sesama
a.     Sadar akan hak dan kewajiban diri dan orang lain
Sikaptahu dan mengerti serta melaksanakan apa yang menjadi milik/hak diri sendiridan orang lain serta tugas/kewajiban diri sendiri serta orang lain.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Affiliate Network Reviews